Bubuk kokoa mengandung banyak senyawa aktif, salah satunya adalah flavanol, Flavanol adalah senyawa antioksidan yang terdapat pada biji kakao, dan diketahui memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki fungsi otak, dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Flavanol kakao memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh. Oksida nitrat adalah senyawa yang dapat melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung dan otak.
Namun, penting untuk diingat bahwa manfaat kesehatan flavanol kakao tergantung pada kandungan flavanol yang terdapat dalam produk kakao tersebut. Proses pemrosesan yang tinggi dapat mengurangi kandungan flavanol. Oleh karena itu, sebaiknya anda memilih Bubuk kakao yang rendah gula dan lemak, serta memilih produk kakao yang diproses sedikit atau tanpa diproses untuk mempertahankan kandungan flavanol yang lebih tinggi seperti COCOA FLVNOL
Centella Asiatica atau daun pegagan juga dikenal dengan nama gotu kola. Tanaman herbal memiliki manfaat untuk antimikroba, antidiabetes, anti peradangan, hingga antidepresan
Bawang Hitam (Black Garlic) mempunyai aktivitas antioksidan lebih kuat dari bawang putih, sifat antioksidan, seperti polifenol, fenol, alkaloid, flavonoid, dan s-allylcysteine bermanfaat di bidang kesehatan, antara lain dapat mengatasi kanker, tumor dan miom, mengobati kolesterol dan darah tinggi, membersihkan darah dan sebagai anti toksin, memperbaiki sistem pencernaan dengan detoksifikasi. Bawang hitam juga mencegah stroke, alzheimer, membantu mengontrol gula darah, serta meringankan penyakit Parkinson
Artikel “Cocoa, chocolate, and cardiovascular disease” yang tersedia di National Library of Medicine menyatakan bahwa cokelat dan kakao dapat memiliki efek positif pada kesehatan kardiovaskular karena mengandung senyawa bioaktif seperti flavanol dan metilksantin. Beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kakao dan cokelat dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi pembuluh darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, kandungan kalori dan gula yang tinggi pada kakao dan cokelat dapat membatasi manfaat kesehatannya dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi kakao dan cokelat secara terbatas sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dan memilih cokelat dengan kandungan kakao yang tinggi untuk manfaat kesehatan yang paling potensial.
Artikel “Effect of cocoa on blood pressure” yang tersedia di National Library of Medicine menyatakan bahwa mengonsumsi kakao dan cokelat dapat memberikan efek bermanfaat pada tekanan darah. Kakao mengandung senyawa bioaktif seperti flavanol, yang telah terbukti meningkatkan fungsi endotel dan mengurangi peradangan. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa konsumsi kakao secara teratur dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan, terutama pada individu dengan hipertensi. Namun, efek keseluruhan kakao pada tekanan darah dapat tergantung pada jenis kakao dan cokelat yang dikonsumsi, serta faktor individu seperti usia, jenis kelamin, dan kesehatan secara keseluruhan. Meskipun kakao dan cokelat dapat memiliki manfaat potensial untuk tekanan darah, penting untuk mempertimbangkan nilai nutrisi keseluruhan dan mengonsumsinya dengan seimbang sebagai bagian dari diet sehat dan gaya hidup yang sehat.
Secara keseluruhan, scoping review “Effects of Cocoa Polyphenols and Dark Chocolate on Obese Adults” yang tersedia di National Health of Magazine menyatakan bahwa polifenol kakao dan cokelat hitam dapat memiliki manfaat kesehatan potensial bagi orang dewasa yang mengalami obesitas. Tinjauan ini menyoroti efek antiinflamasi, antioksidan, dan antiobesitas dari polifenol kakao dan cokelat hitam, termasuk perbaikan sensitivitas insulin, metabolisme lipid, dan tekanan darah.
Semakin banyak penelitian yang menunjukkan potensi manfaat kardiovaskular dari kakao dan cokelat hitam. Flavonoid yang ditemukan dalam kakao adalah antioksidan alami yang telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol, tekanan darah, pembekuan darah, fungsi arteri koroner, dan sensitivitas insulin. Studi yang disebutkan dalam artikel ini menemukan bahwa konsumsi 40 gram bubuk kakao tanpa gula dalam 16 ons susu skim selama satu bulan dapat menurunkan kadar molekul adhesi, sebuah penanda inflamasi yang terkait dengan penyakit jantung. Selain itu, kakao juga meningkatkan kadar kolesterol HDL “baik”.
National Library of Medicine membahas potensi manfaat antioksidan kakao untuk individu dengan diabetes tipe 2. Studi tersebut menyoroti efek anti-inflamasi dan antioksidan flavanol kakao, yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi yang terkait dengan diabetes, seperti penyakit kardiovaskular. Artikel ini juga menyebutkan bahwa flavanol kakao dapat meningkatkan resistensi insulin dan metabolisme glukosa, sehingga memperbaiki kontrol gula darah. Artikel ini menyarankan bahwa flavanol kakao dapat menjadi intervensi diet yang menjanjikan untuk mendukung pengelolaan diabetes tipe 2.
Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi efektivitas gel ekstrak biji kakao dalam penyembuhan luka insisi gusi tikus Wistar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan gel ekstrak biji kakao memiliki perbedaan signifikan dalam panjang penutupan luka
Artikel ini menyatakan bahwa mengonsumsi cokelat dengan kandungan kakao yang lebih tinggi dapat meningkatkan status nutrisi dan fungsi pada pasien kanker lanjut dalam perawatan paliatif. Selain itu, konsumsi cokelat dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif yang lebih baik.
Artikel ini menyarankan bahwa konsumsi dark chocolate setiap hari selama kehamilan dapat memberikan manfaat potensial dalam mengurangi risiko preeklamsia, sebuah komplikasi berbahaya pada kehamilan. Studi ini menemukan bahwa kandungan flavonoid yang tinggi dalam dark chocolate dapat meningkatkan tekanan darah dan fungsi endotel, sehingga mengurangi insiden preeklamsia. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan menentukan jumlah konsumsi dark chocolate yang optimal selama kehamilan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek terapeutik bubuk ACTICOA, sebuah ekstrak polifenol kakao, pada hiperplasia prostat yang diinduksi secara eksperimental pada tikus Wistar-Unilever. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bubuk ACTICOA selama 8 minggu menghasilkan penurunan signifikan volume kelenjar prostat, serta pengurangan kadar testosteron dan protein karsinogenik dalam darah tikus. Selain itu, bubuk ACTICOA juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat dan kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. Oleh karena itu, bubuk ACTICOA memiliki potensi sebagai terapi alternatif yang efektif dalam mengobati hiperplasia prostat dan mencegah perkembangan kanker prostat.
Artikel ini membahas potensi flavanol kakao dalam melindungi endotel pada pasien gagal ginjal. Studi-studi menunjukkan bahwa flavanol kakao dapat meningkatkan fungsi endotel dan mengurangi peradangan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis. Flavanol kakao juga dapat meningkatkan aliran darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.
KlaimEFSA (European Food Safety Authority) serta badan pengawas obat dan makanan Amerika FDA (Food and Drug Administratiion telah menyetujui klaim kesehatan dari produk ini.
Cerita mereka yang telah merasakan khasit produk ini
Sri aminatun (Pembengkakkan jantung)
Bebas dari sesak dan pembengkakkan jantung setelah konsumsi Cocoa Flvnol Original dan DTM
Siti Maryam (Komplikasi Diabetes)
Sakit Diabetes komplikasi ke lambung, jantung, mata. Setelah konsumsi 3 bulan semua normal Cocoa Flvnol semua kembali normal
Raymon (Stroke)
Sudah bisa jalan tanpa di tuntun dan bisa menggerakan tangan setelah mengalami stroke 10 bulan karena konsumsi Cocoa Flvnol